12.07.2005

nikmatMu...

aku meradang rasakan panasku
aku terpuruk rasakan deritaku
aku bersedih alami s'mua itu

...astaghfirullah
...

wahai jiwa yang renta
tak bisakah kau menerimanya ?
tak mampukah kau menahannya ?
tak maukah kau menikmatinya ?

bukankah s'mua itu hanya cobaan ?
bukankah s'mua itu hanya ujian ?
bukankah s'mua itu bagian dari ibadah ?

wahai diri yang lemah
ingatlah s'mua nikmat yang t'lah kau terima
ingatlah s'mua rahmat yang t'lah kau rasa
ingatlah s'mua rizki yang t'lah kau ambil
ingatlah s'mua karunia yang t'lah kau nikmati
ingatlah s'mua pemberian Allah...

...subhanallah...

maafkan aku ya Allah
ampuni jiwa yang renta ini
lindungi diri yang lemah ini

12.01.2005

dariMu...

Ya Allah...
puji syukur kepadaMu
atas segala segala nikmat
yang Engkau berikan kepadaku

getar hatiku sadarkan aku
debar jantungku ingatkan aku
CahayaMu terangi alam pikirku

Ya Allah...
getar ini pasti dariMu
debar ini pasti kehendakMu

Ya Allah...
terima kasih atas getarMu
terima kasih atas debarMu
terima kasih atas IslamMu

dingin...

hujan yg mengguyur bumi ini
perlahan redupkan panas hatiku
air yg tercurah beberapa hari ini
dinginkan jiwa ini...

Ya Allah...
termangu aku tatap Rintik Mu
tertegun aku nikmati Sejuk Mu
terpana aku indahi Rahmat Mu
tersentuh aku rasakan Karunia Mu

Ya Allah...
sering kali aku lupa atas Nikmat Mu
acap kali aku terlena oleh Kasih Mu
entah berapa kali aku terbuai karna Indah Mu

Ya Allah...
jangan Engkau ijinkan dingin kali ini masuki dinding hatiku
jangan Engkau biarkan dingin kali ini dinginkan jiwaku akanMu

Ya Allah...
biarkan Hangat Mu tetap dalam hatiku
biarkan Cahaya Mu dekami jiwaku

Ya Allah...
ridhoi aku merasakan Hangat Mu dalam hatiku
ridhoi aku merasakan Cahaya Mu dalam jiwaku

11.29.2005

maaf...2

Ya Allah...
ingatan ini belum lagi hilang
gambar itu belum lagi terhapus
noktah itu belum lagi lenyap
dosa tlah lagi terbuat...

Ya Allah...
Pemilik alam semesta ini
Penguasa mahluk di jagat raya ini
aku bersujud kepadaMu
atas segala nikmat dan karuniaMu
aku bersimpuh dihadapanMU
atas segala nista yang tlah tercipta

Ya Allah...
ampuni aku
maafkan aku

11.21.2005

kelabu...

pikiran itu kembali datang
hayalan itu kembali kunjung
kenangan itu kembali temani
mimpi itu kembali hadir

ah...
tak kuasa ku menolaknya
tak mampu ku menentangnya
tak sanggup ku membantahnya
tak berdaya ku mengusirnya...

ah...
kelam kembali datang
nista kembali kunjung
aib kembali temani
hitam kembali hadir...

11.16.2005

mendung...

ternyata tak seperti yang dilamunkan...

ketika rasa itu datang lagi
ketika kenangan itu merayap lagi
ketika smua bayang kembali lagi...

t'nyata smua itu dekati kehampaan
t'nyata smuanya dekati kemusnahan
t'nyata sgalanya dekati keakhiran...

maaf...
aku pikir mendung itu kan terbawa
aku kira angin kan meniupnya
aku sangka akan datang cahayaku...

ternyata...
mendung itu masih milikku
awan itu masih payungi aku
gelap itu masih temani aku

ah...

ikhlas...

ikhlas...
sulit skali berteman dengan mu
setiap kali bertemu sesaat itu pula hilang
setiap kali berjumpa sesaat itu pula pergi
ingin rasanya berlama-lama bersama mu
ingin rasanya slalu bercumbu dengan mu
ingin rasanya miliki kamu 'tuk selamanya

ikhlas...
tanpamu sepi rasa hati
tanpamu duka snantiasa datangi aku
tanpamu murka slalu hadir
tanpamu riya senang skali bermain denganku
tanpamu kesombongan 'tak mau pergi

ikhlas...
bertemanlah dengan ku
bercumbulah dengan ku
milikilah aku...

putih...

aku berlindung
kepada Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang...

pada siapa lagi aku akan berlindung
hanya kepadaMu ya Allah
pemilik alam semesta ini
pemilik yang nyata dan yang ghoib
pemilik hati dan jiwa
pemilik hari perhitungan
pemilik kesucian

aku ini luka
aku ini duka
aku ini kotor
aku ini debu
aku ini nila
aku ini kelam
aku ini aib
aku ini sebutir pasir dipadang sahara

ingin ku buang semua lukaku
ingin ku buang semua dukaku
ingin ku buang semua kotorku
ingin ku buang semua debu
ingin ku buang semua nilaku
ingin ku buang semua kelamku
ingin ku buang semua aibku

ingin rasanya aku kembali bersih
ingin rasanya aku kembali putih
seperti pertama aku dilahirkan...

limbung...

waktu berlalu begitu cepat
tinggalkan masa yang terlewati
aku merenungi hati...

ketika cinta dunia rasuki jiwa
rasa hampa selimuti aku
ketika cinta akhirat penuhi kalbu
dunia terasa hampa...

Yang Maha Esa ciptakan aku
dari setetes air mani
dari segumpal darah
hingga menjadi segumpal daging
ditiupkanNya ruh yang suci
dicatatkan takdir dan nasib
ditemani pencatat yang baik dan bathil
hingga tutup usia...

aku terhanyut dalam dunia
aku terbawa dalam kecintaan
aku terlena dalam kemaksiatan...

dunia ini hampa
hanyalah sementara belaka
tempat menguji keimanan
tempat bermainnya hati dan perasaan
tempat bersendagurau
tempat berkeluh kesahnya raga
tempat mengasahnya jiwa
tempat penguatan kalbu
tempat kehidupan setelah mati
tempat kematian bagi yang hidup
ya...dunia ini hanyalah kesemuan belaka

akhirat itu ghaib
sesuatu yang tak ternalar
seruatu yang tak dapat terpahami
sesuatu yang tak dapat tertembus mata
sesuatu yang tak seorangpun yang tahu
sesuatu yang akan ditemui
sesuatu yang akan dituju
sesuatu yang senantiasa menemani
sesuatu yang selalu diperdengarkan
sesuatu yang pasti akan datang

wahai ruh
ingatlah akan kematian
ingatlah akan kedatangan
ingatlah akan akhirat
sehingga ingatmu akan mendekatkan dirimu
pada penciptamu
jangan lupakan dunia
jangan tinggalkan dunia
hingga kau meninggalkannya
dalam ingatmu pada akhirat

aku mudah sekali limbung...

10.17.2005

ingkar...

udara dingin belum lagi beranjak pergi
mentari pagi perlahan hampiri aku
renunganku malam tadi masih jelas terbayang
hayalanku tadi malam masih tergiang jelas...

Ya Allah...
betapa banyak nikmatMU yang tak terhitung
betapa banyak rahmatMU yang tak terbayang
betapa banyak karuniaMU yang tak tergapai
betapa banyak pemberianMU yang lain
yang tak pernah kami sadari...

Ya Tuhan...
begitu banyak nikmat yang kami ambil
begitu banyak rahmat yang tlah kami nikmati
begitu banyak karunia yang kami terima
begitu banyak hadiahMU yang senantiasa kami dapatkan...

Ya Allah...
betapa kami tak pernah mensyukurinya ..?
betapa kami senantiasa melupakannya ..?
betapa kami selalu mengingkarinya ..?
betapa kami segera mengabaikannya ..?

Ya Allah...
ampunilah kami ini...
maafkanlah jiwa ini...
yang senantiasa ingkar
atas semua rahmat dan karuniaMU...

10.12.2005

rindu...

cahya...
waktu aku tulis ini
aku teringat namamu dalam benakku
aku teringat gambaran wajahmu lintasi pikirku
aku teringat manisnya senyummu candai aku
aku teringat indahnya matamu tatap arahku...

cahya...
waktu aku rangkai kata-kata ini
terngiang ucap manismu
terbayang canda tawamu
terlintas rona merah wajahmu
teringat hangat sentuhanmu...

cahya...
saat ingin kulanjutkan smua ini...
terhenyak aku oleh sadarku...
kamu sudah tidak sendiri lagi
kamu sudah bukan milik aku lagi
kamu kini tlah jadi miliknya...

cahya...
tak ada lagi hak ku tuk ingat kamu
tak ada lagi hak ku tuk rindu kamu
tak ada lagi hak ku tuk kangen kamu
tak ada lagi hak ku tuk miliki kamu...

maafkan aku atas smua rindu ini...

hitam...

hati...
ingatkah kamu ?
diawal pembentukan mu
saat hembusan Sang Kholik
mengantarmu datangi aku...
ketika ucap pertamamu
perjanjian awalmu dengan Sang Kholik
alastu bi robbikum...

hati...
ingatkah kamu ?
ketika aku seringkali bercermin padamu...
ketika putihmu senantiasa ku rawat dan ku jaga...
ketika cahyamu senantiasa sinari aku...

hati...
mungkin kamu tak ingat lagi...
ketika cahyamu tak lagi sinari aku
ketika kau tak putih lagi
ketika aku tak lagi bercermin padamu
ketika aku tak lagi mengenalmu...

hati...
mungkin kamu masih ingat...
betapa banyak dusta yang tlah terbuat
betapa banyak nista yang tlah terawali
betapa banyak zina yang tak terbendung
betapa banyak cela yang tak kuasa tercipta
betapa banyak dosa yang tlah tercatat...

hati...
mungkin kamu tak lagi ingat...
smua dusta yang terbuat tinggalkan noda
smua nista yang tak terakhiri ciptakan noktah
smua zina yang mengalir warnai gelapmu
smua cela yang terjadi menambah kelammu
smua dosa yang tertulis penuhi hitammu

hati...
mungkin kamu harus ingat lagi...
ketika janji yang tlah kau ucapkan
ketika sumpah yang tlah kau lantunkan
ketika smua itu kau lupakan...

9.01.2005

maaf...

sore belum lagi berakhir
mentari jingga masih menyinari bumi ini
awan putih berhembus perlahan
seakan ikut temani sore yang indah ini...

terdiam ku duduk diteras rumahku...
dengan sebatang rokok berfilter kesukaannku
merenung ku menatap indahnya mentari
tanpa sadar ingatku melayang...

...ya Allah,
...begitu banyak dosa yang telah aku perbuat,
...begitu banyak dusta yang telah aku lakukan,
...begitu banyak kemunafikan yang telah aku jalani,
...begitu banyak lagi wajibMU yang aku langgar...

...ya Tuhan,
...jika saja waktu dapat kuhentikan,
...andai saja waktu dapat kukembalikan,
...sekiranya aku dapat mengulangi semua yang telah ku lewati,
...ah, sekiranya saja aku dapat kembali kemasa itu...

...ya Malik,
...selama ini aku terbuai dalam dunia yang fana ini,
...selama ini aku terbenam dalam nikmat yang sesaat ini,
...selama ini aku terendam dalam hiruk pikuk materi,
...ah, terlalu lama aku jalani hidup ini tanpa ingatku padamu...

...ya Gofur,
...ijinkan aku mengingatMU,
...ijinkan aku mendekatMU,
...ijinkan aku merengkuhMU,
...ijinkan aku memelukMU,
...ijinkan aku mencintaiMU,
...ijinkan aku kembali padaMU,

terhenyak aku oleh panas rokokku
terasa sesak dada ini
ingatanku terbangun dari khayalku
tersentak aku mendengar azan maghrib berkumandang
bergegas aku melangkah
kubersihkan tubuhku dan
melangkah pasti aku ke masjid