udara dingin belum lagi beranjak pergi
mentari pagi perlahan hampiri aku
renunganku malam tadi masih jelas terbayang
hayalanku tadi malam masih tergiang jelas...
Ya Allah...
betapa banyak nikmatMU yang tak terhitung
betapa banyak rahmatMU yang tak terbayang
betapa banyak karuniaMU yang tak tergapai
betapa banyak pemberianMU yang lain
yang tak pernah kami sadari...
Ya Tuhan...
begitu banyak nikmat yang kami ambil
begitu banyak rahmat yang tlah kami nikmati
begitu banyak karunia yang kami terima
begitu banyak hadiahMU yang senantiasa kami dapatkan...
Ya Allah...
betapa kami tak pernah mensyukurinya ..?
betapa kami senantiasa melupakannya ..?
betapa kami selalu mengingkarinya ..?
betapa kami segera mengabaikannya ..?
Ya Allah...
ampunilah kami ini...
maafkanlah jiwa ini...
yang senantiasa ingkar
atas semua rahmat dan karuniaMU...
10.17.2005
ingkar...
10.12.2005
rindu...
cahya...
waktu aku tulis ini
aku teringat namamu dalam benakku
aku teringat gambaran wajahmu lintasi pikirku
aku teringat manisnya senyummu candai aku
aku teringat indahnya matamu tatap arahku...
cahya...
waktu aku rangkai kata-kata ini
terngiang ucap manismu
terbayang canda tawamu
terlintas rona merah wajahmu
teringat hangat sentuhanmu...
cahya...
saat ingin kulanjutkan smua ini...
terhenyak aku oleh sadarku...
kamu sudah tidak sendiri lagi
kamu sudah bukan milik aku lagi
kamu kini tlah jadi miliknya...
cahya...
tak ada lagi hak ku tuk ingat kamu
tak ada lagi hak ku tuk rindu kamu
tak ada lagi hak ku tuk kangen kamu
tak ada lagi hak ku tuk miliki kamu...
maafkan aku atas smua rindu ini...
hitam...
hati...
ingatkah kamu ?
diawal pembentukan mu
saat hembusan Sang Kholik
mengantarmu datangi aku...
ketika ucap pertamamu
perjanjian awalmu dengan Sang Kholik
alastu bi robbikum...
hati...
ingatkah kamu ?
ketika aku seringkali bercermin padamu...
ketika putihmu senantiasa ku rawat dan ku jaga...
ketika cahyamu senantiasa sinari aku...
hati...
mungkin kamu tak ingat lagi...
ketika cahyamu tak lagi sinari aku
ketika kau tak putih lagi
ketika aku tak lagi bercermin padamu
ketika aku tak lagi mengenalmu...
hati...
mungkin kamu masih ingat...
betapa banyak dusta yang tlah terbuat
betapa banyak nista yang tlah terawali
betapa banyak zina yang tak terbendung
betapa banyak cela yang tak kuasa tercipta
betapa banyak dosa yang tlah tercatat...
hati...
mungkin kamu tak lagi ingat...
smua dusta yang terbuat tinggalkan noda
smua nista yang tak terakhiri ciptakan noktah
smua zina yang mengalir warnai gelapmu
smua cela yang terjadi menambah kelammu
smua dosa yang tertulis penuhi hitammu
hati...
mungkin kamu harus ingat lagi...
ketika janji yang tlah kau ucapkan
ketika sumpah yang tlah kau lantunkan
ketika smua itu kau lupakan...